Senin, 17 Mei 2010

BAHASA INDONESIA 2 (TULISAN BEBAS 06)

LALU LINTAS DI DEPAN KAMPUSKU


Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No.100 Depok. Disitulah letak kampus saya berada. Letak kampus yang berada tepat di tengah kota. Terdapat akses berupa jembatan kecil yang menghubungkan Margonda Raya dengan Stasiun KA Pondok Cina serta kampus UI. Dari akses itulah banyak orang yang berlalu lalang, sehingga tak heran bila kita sering menjumpai pemandangan kemacetan di depan kampus Gunadarma Margonda. Banyaknya kendaraan umum yang berhenti menunggu penumpang di depan kampus membuat jalan tersebut menjadi tersendat, para supir angkot yang berhenti sembarangan tepat di depan pintu gerbang kampus, otomatis menghalangi mobil dan motor yang hendak masuk ke kampus. Belum lagi dengan orang-orang yang menyebrang jalan. Disitulah menurut saya merupakan salah satu titik kemacetan yang ada di jalan Margonda Raya, Depok.


Masalah kemacetan lalu lintas, adalah salah satu persoalan pelik yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Depok. Pasalnya, setiap hari jumlah kendaraan bermotor di Kota Depok terus bertambah. Penambahan kendaraan tidak disertai dengan penambahan ruas jalan, sementara jumlah mobil baru di Kota Depok setiap bulannya bertambah 600 mobil dan sepeda motor 3,000 unit/bulan. Coba bayangkan, padatnya jalan di Kota Depok. Bertambahnya jumlah kendaaan baru tidak bisa direm.


Kemacetan di Jalan Margonda Raya mulai dari Bundaran Universitas Indonesia (UI) hingga pertigaan Jalan Siliwangi dan Jalan Dewi Sartika tetap saja terjadi. Selain terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore atau malam, juga pada akhir pekan Sabtu-Minggu


Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar (Kombes) Imam Pramukarno mengatakan, kebijakan untuk memberlakukan sistem "green way" (buka tutup) dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di Jalan Margonda, Depok, sehingga warga Depok dapat menghemat waktu dan Bahan Bakar Minyak (BBM).


"Para pengguna kendaraan dapat lebih cepat sampai di rumah dan bisa menghemat BBM," katanya, di Depok, Kamis (5/6). (2008)


Ia mengatakan, sebelum diberlakukan "green way" masyarakat yang hendak melintas Jalan Margonda pada jam 05.00 WIB hingga 22.00 WIB akan mengalami kemacetan mulai dari Tugu Perbatasan Selamat Datang di Kota Depok (UI) hingga pertigaan Arif Rahman Hakim (ARH dan Margonda) membutuhkan waktu satu hingga dua jam untuk jarak tujuh kilometer.


Dikatakannya, "green way" merupakan sistem yang cocok karena bisa memperlancar arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Depok.


"Orang yang pulang kerja dari Jakarta akan merasa lebih terbantu dengan sistem `green way`, sehingga mereka dapat lebih cepat sampai di rumah," katanya.


Untuk itu, kata dia, penerapan sistem itu akan terus di berlakukan untuk membantu warga Depok yang melintas Jalan Margonda agar cepat sampai di rumah.


"Saat ini kondisinya sudah semakin membaik dan akan dipertahankan terus," katanya.


Untuk menerapkan sistem tersebut, kata dia, diperlukan sebanyak 60 petugas dari lalu lintas untuk menangani beberapa titik putaran di Jalan Margonda seperti putaran di depan apartemen Margonda, putaran di Cafe Zoo, lampu merah Juanda, putaran Bumi Wiyata, putaran di Pesona Khayangan dan putaran di Mal Depok,


"Semua putaran dan `traffic light` ditutup selama 10 menit," katanya.


Selain itu, kata dia, untuk memantau arus lalu lintas di Jalan Margonda, pihaknya juga telah memasang closed-circuit television (CCTV) di empat titik kemacetan, yaitu di pintu gerbang perbatasan Depok dengan Jakarta, Simpang Juanda, Ramanda dan Jalan Kartini.


Sumber:

http://bataviase.co.id/node/113227 (1 Maret 2010)

http://www.kapanlagi.com/h/0000232042.html (5 Juni 2008)

http://kotadepok.net/berita/transportasi/kemacetan-pr-pemkot-depok.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar