Kamis, 31 Desember 2009

TUGAS METODE RISET 6

PREDIKSI TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA TERMASUK KEMUNGKINAN KEBANGKRUTANNYA DENGAN
RASIO-RASIO KEUANGAN

Peni sawitri
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma


Latar Belakang dan Masalah

Menilai suatu perusahaan asuransi berkinerja sangat bagus dan tidak bagusnya sebenarnya dapat dilakukan dengan banyak cara. Hanya, masalahnya di Indonesia melihat potret asuransi sama gelapnya dengan melihat hari esok, padahal asuransi jiwa berjangka panjang itu sulit diprediksi. Hal inilah yang menaik minat penulis untuk meneliti lebih jauh kemungkinan sukses atau gagalnya suatu industri asuransi jiwa dengan berlandaskan beberapa kriteria rasio-rasio keuangan usaha asuransi jiwa seperti liabilities to liquid assets, profitability rasio, technical reserve rasio, surplus underwriting rasio, net written premium rasio, expense rasio, invesment yield, fixed assets to net worth rasio dan masih banyak lagi rasio lainnya yang lebih spesifik untuk mengetahui kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan seperti underwriting result rasio, account receivable turnover, overhead expenses rasio dan lain-lain.

Meskipun Direktorat Asuransi, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan selalu mengadakan pengawasan dan penilaian yang menggunakan ukuran rasio-rasio diatas terhadap laporan keuangannya setiap tahun yang kadang-kadang dipublikasikan di media cetak, namun masih terdapat beberapa perusahaan asuransi yang kinerjanya buruk sehingga harus dilikuidasi. Dan yang masih menjadi persoalan adalah apakah laporan keuangan publikasi berupa neraca dan rugi laba tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan perusahaan asuransi jiwa termasuk kemungkinan kebangkrutannya. Penelitian ini dilakukan untuk mencoba menjawab persoalan tersebut, menggunakan rasio-rasio keungan serta indikator lainnya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan perusahaan asuransi jiwa termasuk kemungkinan kebangkrutannya dengan rasio-rasio keuangan.

Hasil Penelitian

Rata-rata ke 10 rasio keuangan antara perusahaan sehat dengan tidak sehat berbeda. Rasio pendapatan investasi neto terhadap rata-rata kas dan investasi relatif lebih penting dibandingkan variabel rasio lainnya dalam membentuk fungsi diskriminan. Semua kriteria rasio yang dipilih oleh Biro Riset InfoBank masih belum dapat dijadikan estimator atau penentu ukuran kesehatan karena hanya 44,9 % saja ketepatannya, jadi masih banyak variabel lain yang sebenarnya menjadi ukuran kesehatan perusahaan asuransi jiwa.

Metode Penelitian

Teknik Pengambilan Sampel

Mengambil data sekunder berupa hasil peringkat Asuransi Jiwa Biro Riset InfoBank per Desember 2000 terhadap 60 perusahaan, 7 diantaranya tidak diikutsertakan, karena tidak ada data. Penelitian ini mengambil jumlah sampel seimbang antara perusahaan sehat dan yang tidak sehat berdasarkan peringkat predikat, yaitu bagus hingga sangat bagus dikelompokkan pada perusahaan sehat sebanyak 22 perusahaan dan yang berpredikat cukup bagus hingga tidak bagus dikelompokkan pada perusahaan tidak sehat, juga sebanyak 22.

Operasional Variabel
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Nilai variabel 2 jika perusahaan tersebut sehat dan 1 jika perusahaan tersebut tidak sehat. Sedangkan variable bebasnya adalah 10 rasio kriteria versi Biro Riset InfoBank.

Analisis Data
Analisis terhadap rasio-rasio versi Biro Riset InfoBank tersebut dilakukan menggunakan metode multiple discriminant analysis (MDA), yaitu model dari fungsi diskriminan atau disebut dengan linear discriminant function berupa :
Z = d0 + d1 X1 + d2 X2 + d3 X3 + d4 X4 + d5 X5 + d6 X6 + d7 X7 + d8 X8 + d9 X9 + d10 X10 + e

Z = keadaan sehat / tidak sehat perusahaan
X1 = rasio perubahan premi bruto
X2 = rasio perubahan modal sendiri
X3 = rasio kekayaan yang diperkenankan / kewajiban
X4 = rasio aktiva / kewajiban lancar
X5 = rasio investasi / cadangan teknis
X6 = rasio aktiva tetap terhadap modal sendiri
X7 = rasio premi retensi sendiri terhadap modal sendiri
X8 = pendapatan investasi netto terhadap rasio rata-rata kas dan investasi
X9 = rasio beban biaya-biaya terhadap pendapatan premi netto
X10 = rasio laba/rugi sebelum pajak terhadap modal sendiri

Langkah pertama membuat estimasi terhadap model diatas menggunakan MDA. Pada tahap ini akan ditemukan intersep d0 hingga d10, lalu dilanjutkan dengan verifikasi (pengujian untuk memenuhi normalitas, homoskedastik, non korelasi seri dan non multikolinier, sehingga diperoleh BLUE, best linier unbiased estimator).


NILAI = 70

Tidak ada komentar:

Posting Komentar